Thursday, February 18, 2010

Sinar, Hidupmu Tak Secerah Namamu

Suatu cerita datang dari Polewali Mandar. Seorang gadis bernama Sinar, usianya belum genap 12 tahun, tapi dia telah menanggung beban yang begitu berat dalam hidupnya. Di sebuah gubuk yang lantainya hanya beralaskan tikar tanpa meja dan kursi, berbaring seorang wanita yang telah lama lumpuh. Dialah ibu dari Sinar, yang telah lama lumpuh kaki dan tangannya, hidupnya bergantung pada Sinar, dari makan, mandi hingga buang hajat. Pagi hari sebelum berangkat ke sekolah Sinar memasak makanan untuk makan mereka berdua, jika beruntung mereka dapat memakan nasi. Tanpa lelah, Sinar menyuapi Ibunya perlahan-lahan. Kemudian dengan tanpa alas kaki dan pakaian seadanya, Sinar berangkat ke sekolah. Dengan gigih dia menjalani hidupnya, Sinar dan Ibunya tinggal berdua. Sinar adalah anak bungsu dari empat saudara, kakak Sinar semuanya bekerja sebagai pembantu, Ayah Sinar merantau ke Malaysia. Kini hanya Sinar dan ibunya saja, tanpa henti dia merawat ibunya yang lumpuh itu. Tanda baktinya sungguh luar biasa. Anak sekecil itu dengan berani melawan kehidupan ini. Entah bagaimana dengan kita, apakah kita terlalu terlena dengan semua yang telah ada di sekeliling kita? Hingga kita lupa untuk bersyukur betapa baiknya Tuhan dengan kita. Berkacalah kepada Sinar, saudaraku…

by : Panji Asmoro Bangun

No comments:

Post a Comment