Tuesday, October 19, 2010

Ikatan Cinta


“…tiada satupun insan Tuhan  yang tahu takdir cintanya pada hari depan, hanya ada langkah kaki menelusuri hidup dalam pencarian dan penantian yang panjang akan cintanya. Namun kepastian cinta itu akan datang di salah satu bagian skenario hidup yang tak terduga dan itu takkan dapat disentuh oleh spekulasi-spekulasi pemikiran manusia…”

Sebuah kisah tentang cinta, berawal dari suatu pertemuan yang tak terduga. Mariana Nuradi Sam, BA, MA binti Gatot Nuradi Sam  adalah seorang gadis kelahiran Aracaju, Brazil 27 tahun silam. Dalam hidupnya tidak pernah sekalipun dia bermimpi untuk telibat dalam suatu kisah cinta bak film-film, seperti Eifel I’m In Love atau bahkan Ada Apa dengan Cinta, hmm...namun takdir berkata lain, Tuhan mentitahkan malaikat-malaikat cintanya untuk menyatukan Cinta 2 hambanya. kini ia (Mariana Nuriadi Sam)  dipinang oleh seorang mantan temannya sekaligus mantan kekasihnya, pria itu bernama Ali Bashir Rasyid, BA bin Bahri Anwar.
Dikisahkan  pada suatu ketika, Ana panggilan akrab Mariana mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studinya di St. Edward's University, Amerika. Memang Sulit meninggalkan tanah air, pergi ke negeri orang dan berpisah dengan orang-orang terdekat yang selalu mengisi kehidapannya. Namun Ana tetap menjalani yang sudah ditetapkan Tuhan, demi sebuah cita-cita luhurnya samudra Pasifikpun bukan menjadi pembatas. Barangkali ini semua sudah menjadi suratan takdir, karena cintanya ia temukan di seberang lautan teduh, dimana tuhan menempatkan hatinya pada sesosok pria yang telah Tuhan persiapkan.
Dalam suasana yang baru dan kehidupan yang berbeda, Ana berjuang melawan perbedaan yang ada di sana, hingga ia temukan sahabat-sahabat yang selalu menemaninya dalam suka dan duka. Suatu ketika dalam hingar-bingar keramaian kampus, awal dari proses cinta menuju penyatuan. Pertemuan yang ia alami dengan seorang pria yang kemudian membawa berita baik pada hari ini. Sebenarnya kala itu, bukan suatu perasaan cinta yang melandanya, namun hanyalah perasaan benci yang mendalam pada dirinya akan sosok pria itu. Entah mengapa di hati Ana, tiada rasa simpatik bagi sosok pria itu. mereka hanya berteman, Tapi itulah Tuhan dengan segala rencana-rencana luar biasanya. karena pertemanan itulah yang kemudian mendekatkan hati Ana kepada pria itu. Setelah lama saling mengenal, Ana menyadari bahwa betapa baiknya pria itu, tiada pernah berhenti pria itu untuk memberikan petuah-petuah kepada Ana dikala keheningan dan kertepurukan melanda hati Ana. Keangkuhan cinta yang tertutupi perlahan melembut, kedewasaan sang pria telah berhasil meluluhkan keasaman hati Ana  pada dirinya. Deskripsi Anapun berubah mengenai pria itu, tiada henti hanya wajah dan kata-kata sang prialah yang mengisi pikiran Ana, Malaikat cintapun melantunkan syair-syair keindahan, seakan-akan diri Ana bagai lebah di lautan madu.
27 April 2002 adalah hari dimana Ana dan pria itu mengikat tali cinta dalam diri mereka berdua. Akhirnya mereka menjadi kekasih. Banyak kisah yang telah mereka lewati bersama, dalam suka, duka, tawa dan air mata silih berganti mengisi hari-hari dalam hubungan mereka. Dan hingga akhirnya pada hari mereka mengikrakan janji suci, janji kesetiaan dan ketulusan cinta. Mariana Nuradi Sam, kini lembaran baru hidupmu akan terisi oleh seorang pria, pria yang akan selalu menggenggam tanganmu menelusuri tapak-tapak kehidupan yang belum pernah dijamah, Ali Bashir Rasyid. Pada hari ini, Malaikat cinta telah berhasil melaksanakan titah Tuhan. Kalian kini adalah satu, senantiasa akan saling mengisi dalam kehidupan di hari-hari yang akan kalian arungi bersama. Semoga kalian berbahagia selalu hingga akhir hayat.

Panji & Lian.

No comments:

Post a Comment